Penyebab mortalitas dan morbilitas pada ibu bersalin adalah partus lama. Penggunaan partograf dapat diandalkan untuk mendeteksi secara dini adanya komplikasi persalinan. Status kepegawaian seseorang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu PNS dan PTT. Diharapkan dengan status kepegawaian dapat mencegah partus lama melalui asuhan persalinan normal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pelatihan APN dan status kepegawaian dengan ketrampilan pertograf untuk pemantauan persalinan. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain observasional analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian bidan Puskesmas Gatak I Sukoharjo yang berjumlah 41 orang, dan kesemuanya dijadikan sampel penelitian dengan teknik sampling jenuh. Alat pengumpul data menggunakan cheklist dan dokumentasi. Analisis data menggunakan regresi logistik. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan antara pelatihan APN dengan keterampilan partograf untuk pemantauan persalinan dan secara statistik signifikan dengan (p = 0,011). Tidak ada hubungan antara status kepegawaian dengan keterampilan partograf untuk pemantauan persalinan (p = 0,135). Nilai NegelkerkeR2 sebesar 32,2% berarti bahwa kedua variabel bebas (pelatihan APN dan status kepegawaian) mampu menjelaskan keterampilan partograf dalam pemantauan persalinan sebesar 32,2% dan sisanya yaitu sebesar 67,8% dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian.